Prabowo

Perjalanan politik Prabowo Subianto kerap dianggap berakhir, pasca Mahkamah Konstitusi menetapkan pasangan Jokowi dan Ma’aruf Amin sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden dan sekaligus menegaskan keunggulan Jokowi untuk memimpin indonesia periode kedua. Akibatnya, mantan Danjen Kopassus itu, sering tak dipertimbangkan sebagai kandidat kuat, di Pilpres 2024 karena beragam alasan

Namun siapa yang menyangka, akhir dari perjalanan pertarungan politik tersebut ternyata Prabowo kemudian memutuskan untuk bersama dengan Jokowi yang merupakan rivalnya tersebut bersama-sama dalam pemerintahan. 

Prabowo dianggap tak akan lagi prima secara usia, jika kembali maju dalam Pemilu lima tahun yang akan datang. Tak hanya itu, rentetan kekalahan yang dialaminya, juga sering dianggap membuatnya sulit untuk mengumpulkan momentum di 2024 nanti. Ternyata, anggapan tersebut boleh jadi tak sepenuhnya dipercayai semua orang. Prabowo tak menutup kemungkinan untuk maju kembali di tahun 2024.

Prabowo telah bergabung dengan Jokowi, dan Jokowi pun telah mempercayai Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, jabatan yang di emban Prabowo dalam satu periode ini setidaknya menggambarkan, bahwa eksistensi Prabowo tidak akan meredup dalam 5 tahun ini, dan itu menjadi bekal untuk Prabowo kembali maju dalam pemilihan presiden selanjutnya

Komunikasi Prabowo dan Jokowi semakin akrab, Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo tampak semakin bersahabat dengan Partainya Jokowi, yaitu PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati, koalisi PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra di tahun 2024 bukan tak mungkin terjadi, jika melihat historis belakangan ini. Justru kedua partai tersebut tampak semakin menguatkan, untuk kearah pemilihan presiden di tahun 2024

Saat ini pembicaraan mengenai pemilihan presiden di tahun 2024 semakin terbuka, banyak calon bermunculan yang diprediksi bakal maju, meski Prabowo belum menyatakan dirinya bakal kembali ikut dalam pemilihan di tahun 2024, tapi kekuatan Prabowo jauh lebih kuat dibanding dirinya pada tahun 2019 yang lalu, karena saat ini ia menduduki posisi yang strategis sebagai Menteri Pertahanan, belum lagi tugas-tugas khusus yang strategis kerap di tugaskan oleh Jokowi kepada Prabowo

Selain itu, pemilihan presiden tahun 2024, juga berpotensi akan diisi oleh pertarungan pemimpin-pemimpin muda berprospek cerah.  Merujuk pada kondisi ini, politisi berumur senior kerap tak masuk hitungan dalam bursa. Dalam konteks tersebut, Prabowo kerap tak dibicarakan dalam bursa tersebut meski sebenarnya ia masih bisa mencalonkan diri

Prabowo kerap digambarkan sebagai sosok yang akan kehilangan momentum di 2024 nanti. Bagaimana tidak, kekalahan di Pilpres 2019 bukanlah kekalahannya yang pertama dalam pesta demokrasi di negeri ini. Saat mencoba peruntungan di Pilpres 2009 dan 2014, ia juga harus merelakan kursi pemimpin negeri jatuh ke pelukan orang lain

Kekuatan Prabowo sebagai tokoh politik memang tak bisa dipandang remeh. Ketua Umum Partai Gerindra ini tergolong memiliki banyak pendukung yang sebagian di antaranya fanatik. Salah satu indikator mudahnya adalah 68 juta pemilih di Pilpres 2019, yang tentu tak bisa dianggap tak ada

Jika kembali maju di Pilpres 2024, Prabowo akan berada di rentang usia 72 tahun. Angka tersebut masih lebih muda ketimbang cawapres terpilih saat ini, Ma’ruf Amin yang berumur 76 tahun. Selain itu, Prabowo juga akan berada di rentang usia yang sama dengan Jusuf Kalla saat berlaga di Pilpres 2024

Berdasarkan kondisi tersebut, usia belum tentu menjadi ganjalan utama bagi Prabowo. Meski dari umur bukanlah yang paling prima, Prabowo bukannya tanpa peluang sama sekali, apalagi jika mengingat dinamika rekonsiliasi politik pasca Pilpres 2019