Potensi Aceh Timur dan Kemakmuran Rakyat
Kabupaten
Aceh Timur Memiliki Luas wilayah sebesar 6.040,60 Km², secara administratif
Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 Kecamatan, 54 Mukim, 513 Gampong dan 1596
Dusun, menurut data 2010 penduduk Aceh Timur berjumlah 360.475 jiwa. Secara umum Kabupaten Aceh Timur
merupakan dataran rendah, perbukitan, sebagian berawa-rawa dan hutan mangrove,
dengan ketinggian berada 0–308 m di atas permukaan laut. Sebagai penunjang
kegiatan perekonomian, di Kabupaten ini Tersedia 1 Pelabuhan Industri, yaitu
Pelabuhan Idi. Sebelumnya ibukota Kabupaten Aceh Timur adalah Kota Langsa
tetapi dengan disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibukota Kabupaten Aceh Timur
dipindahkan ke Idi.
Terkait
dengan pembangunan ekonomi, ada banyak potensi yang dimiliki oleh Aceh Timur
yang jika digarap dan dikelola dengan baik dan benar maka akan mendatangkan
kesejahteraan bagi penduduknya, ada banyak sector yang sangat layak dan menggiurkan
para investor, diantaranya adalah terkait potensi pertanian, diantaranya lahan
sawah mencapai 35.065 Ha, kedelai sekitar 15.000 Ha, jagung sekitar 15.000 Ha, dan
ada juga tanaman jenis lainnya seperti kacang, ubi dan lainnya. Kemudian terkait
dengan sector perkebunan, sector ini juga layak dilirik oleh berbagai Investor
di Aceh timur. Secara keseluruhan luas perkebunan Aceh Timur mencapai
151.298,49 Ha, lahan tersebut sekarang dikelola
oleh Perusahaan Nasional dan BUMN seluas 80. 715,91 Ha. Hasil perkebunan
di Aceh Timur dalam skala besar yaitu Kelapa Sawit, karet, kakao, kelapa, dan
pinang, untuk perkebunan kelapa sawit yang di kelola masyarakat 24.297,50 Ha,
untuk perkebunan karet dengan luas 22.019,50 Ha, sedangkan perkebunan Kakao
atau Coklat luas lahan 12.725,50 Ha.
Setelah itu, potensi
yang tak kalah menariknya Perikanan dan Kelautan, dibidang perikanan Aceh Timur
memiliki tambak seluas 17.837 Ha, selain itu, terdapat usaha garam rakyat atau
yang sering di kenal dengan petani garam di tahun 2015 jumlah petani garam di
Aceh Timur mencapai 242 Orang yang memiliki luas lahan 18.134 Ha. Selanjutnya
Aceh Timur berbatasan langsung dengan Selat Malaka, sehingga kaya akan hasil
lautnya. Pelabuhan perikanan pantai Kuala Idi yang merupakan penghasil ikan
terbesar di seluruh Aceh ini menjadi pusatnya aktifitas bagi para nelayan di
Aceh Timur. Berdasarkan data yang di himpun dari Dinas Kelautan dan Perikanan
Aceh Timur pada tahun 2014 lalu jumlah nelayan mencapai 13.216 orang, sementara
jumlah Armada tangkap ikan mencapai 2.700 Unit dan hasil tangkapan laut
mencapai 21.807,66 Ton/Tahun.
Sector yang paling
menggiurkan adalah Minyak
dan Gas, potensi Alam ini menjadi primadona dibelahan dunia
manapun, para kolongmerat biasanya akan mengincar dimanapun letak dan posisi
sumber daya alam ini, selain menjanjikan dan jangka panjang, juga menggiurkan
dalam hal keuntungannya. Aceh Timur saat ini memiliki banyak potensi Minyak dan
Gas yang sebagian mulai digarap salah satunya adalah oleh PT. Medco E&P
Malaka.
Terlepas dari
berbagai kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Aceh Timur, kesejahteraan
rakyat harus menjadi dasar dan tujuan yang harus di prioritaskan dalam menggarap
kekayaan tersebut. Dalam konteks pemanfaatan sumber daya alam tersebut, Aceh
harus belajar pada sejarah dan pengalaman PT. Arun, dimana kekayaannya dan
julukan petro dolar yang pernah dialamatkan kepada Aceh Utara hanya mengisakan
kemiskinan bagi wilayah sekitar perusahaan raksasa tersebut, bahkan disaat
sumber kekayaan tersebut habis digarap, Aceh Utara hanya dikenal sebagai daerah
termiskin se Aceh.
Dari data BPS tahun
2014, penduduk miskin di Aceh Timur mencapai 63.000 jiwa, dengan segala potensi
sumber daya alam yang dimiliki oleh kabupaten ini tak juga mampu
mensejahterakan rakyatnya, jika pun kita berkunjung kekabupaten ini maka
pemandangan infrastuktur seperti jalan yang tak layak, pantai yang abrasi, rumah
tak layak huni sudah menjadi pemandangan biasa, bahkan perihal perguruan tinggi
Universitas pun tak dimiliki oleh kabupaten ini hingga sekarang, miris memang.
0 comments