Perang Cumbok, Fase Kemerdekaan Sejati Rakyat Aceh
by
Yudi Official
- April 30, 2015
GAUNG kemerdekaan
Republik Indonesia menggelora dimana-mana. Rakyat Aceh menyambut gembira
setelah penantian lama yang dicita-citakan. Pekik Merdeka terdengar hingga ke
pelosok perkampungan. Bendera Merah Putih berkibar dengan gagahnya. Sang saka
kian mempesona tatkala angin bertiup mengibasnya. Penjajah Jepang hengkang,
kolonial Belanda pun telah lama menghilang. Aceh bebas, rakyatnya kini merdeka.
Tapi, kegembiraan rakyat
Aceh ini disambut dingin oleh raja-raja kecil aliasUleebalang. Penguasa
feodal yang telah lama mendapatkan keistimewaan semasa kolonial Belanda masih
mencengkeram. Mereka was-was dengan apa yang sedang terjadi. Khawatir atas
kekuasaan absolutnya yang segera akan berakhir. Sikap tidak senang terhadap
realita kemerdekaan Indonesia dari Belanda, jelas-jelas diperlihatkan oleh
penguasa feodal, yang sebagian besar pro kolonial. Salah satunya datang dari
Teuku Muhammad Daud Cumbok atau juga disebut Teuku Daud Cumbok. Rakyat Aceh
masa itu menyebutnya sebagai ampon/pon (panggilanuntuk Teuku) Cumbok.