Cerita Tentang Kita Di Ujong Pancu Part 2
Sekarang
aku disini, diberbatuan sambil memancing ditemani desiran suara ombak yang
melawan memecah bebatuan, pukul sembilan pagi sebagian dari kami tetap berada disini
sambil memancing sedangkan sebagian lagi turun kekota untuk mencari bekal untuk
kebutuhan menginap semalam lagi, tentunya kopi yang sempat membuat kami galau
semalam harus ada malam ini untuk menjadi penghangat kami malam ini dan ikan
yang sempat kami pikir akan dapat disini ternyata sampai sekarang belum masuk
perangkap satu pun akhirnya kami memilih membeli dipasar untuk santapan nanti
malam. Rasanya teman ku hari ini ombak, yang mencoba melawan batu yang aku
duduki untuk dapat sampai kepada ku. tapi apadaya ombak yang sekuat itu lebih
kuat dan kerasnya berbatuan, ribuan kali hantaman ombak yang datang setiap
detik tak juga dapat membuat batu pecah.
Waktu menunjukan pukul sebelas, menjelang siang, kami mulai
mempersiapkan makan siang, didepan tenda, kami yang tersisa diujung pancu,
sambil menikmati suasana ombak pantai, makan apa adanya akan terasa nikmat hari
ini.
Sore ini kami pertama kali mandi di ujong pancu bersama kawan,
usai mandi dan berfoto ria, kemudian melanjutkan dengan bakar jagung, usai
magrib jagung usai dibakar kami santap, terasa nikmatnya, indahnya malam ini
kami menghabiskan malam senin ini tanpa ada orang lain yang berkamping disini,
karena disini hanya malam minggu yang ramai bercamping. Usai bakar jagung
tentunya kopi menjadi pelengkap malam ini, kami duduk didepan tenda ditemani
kopi dan api unggun, terasa gelapnya dan sepi, membuat suasana hening dan
sesekali muncul lagak tawa kami bersama, sambil santai kami melakukan bakar
bakar ikan malam ini, gelap terasa bintang pun malam ini kurang bersinar,
terasa nyaman disini rasanya tanpa beban hidup.
Malam ini memang beda dengan malam minggu yang sedikit ramai orang
yang bercamping, tapi malam ini saya rasa lebih damai dan tenteram tanpa suara
manusia selain kami, tidak salah rasanya kami memutuskan menginap disini satu
malam lagi, karena malam ini malam yang paling damai. Terasa ombak hanya
menjadi milik kami malam ini.
Kegiatan bercamping ini memang menjadi pengalaman berharga buat
kami, karena esok hari kawan kawan mulai beraktifitas dengan kesibukannya
masing masing. Terasa menyenangkan memang jika sekali kali kita menghabiskan
waktu bercamping dan jauh dari hiruk pikuknya kota, mendamai kan diri dengan
alam, beban hidup rasanya lepas dan terasa bagaikan baru hidup, menjadi manusia
yang merdeka tanpa beban dan kesalahan jika kita berada disini.
Akhirnya ikan bakar kami telah matang, kami makan dulu yang sobat
pembaca. Kami menyantapnya dengan lahap, bukan masalah ikan bakarnya yang
rasanya enak, tapi suasananya yang membuat kami merasa lebih lezat dalam
menyantap makanan, bayangkan saja selama disini kami selalu makan nya nambah,
jika biasanya kami makan satu porsi, tapi jika disini kami selalu makan dua
porsi. Lagak tawa dan humoria selalu menghiasi malam kami disetiap waktu yang
berjalan.
Usai makan malam dengan ikan bakar, kami berpose dengan camera
didepan tenda, sambil bercanda ria, menikmati musik dan sesekali tak lupa
membuat humor, menikmati bintang dan desiran suara ombak didepan tenda.
Usai menyantap kopi gelombang kedua akhirnya kami memilih untuk
istirahat, selain karena esok pagi usai bangun langsung pulang, juga stok rokok
kembali menipis, maklum suasana dingin membuat kebutuhan rokok lebih banyak
dari biasanya.
Pukul enam pagi
akhirnya kami bangun, sebentar menikmati suasana pagi dipinggir pantai, hawa
sejuknya terasa, lagi lagi rokok menjadi incaran kami, tapi ada daya stok rokok
sudah habis, akhirnya kami memasak untuk menu sarapan pagi ini, sambil berkemas
untuk pulang, makanan sudah siap saji, akhirnya kami sarapan pagi ini, kemudian
setelah itu kami lansung berkemas untuk pulang, waktu menunjukan pukul setengah
Sembilan, kami sudah mulai menuju arah perjalanan pulang, pagi pagi kami harus
naik gunung dan turun gunung lagi, tentunya medan yang sedikit berat itu tidak
lagi terasa seperti diwaktu kami pergi, barang bawaan kami yang sudah ringan.
Akhirnya kami telah
tiba dirumah masing masing, melanjutkan kehidupan seperti biasanya. Taufit sore
ini harus terbang ke sulawesi untuk pekerjaannya, Arul, Saiful dan Arif harus
melanjutkan kuliahnya yang sudah mulai tahap akhir semua dan aku pun harus
memulai aktivitas seperti biasanya.
0 comments